Dari kiri: Andy Yahya, Kiai Akhid Turmudzi, Sahabat Nurul Khoiruddin dan Komandan Nurul, dalam pengajian Nuzulul Qur'an GP Ansor Ngabul di Gedung NU Desa Ngabul, Kamis (23/05/2019) malam. |
Dalam acara yang digelar oleh GP. Ansor Ngabul tersebut, Kiai Akhid mengaku pernah menyelediki hadits teresbut, tentang sanad dan makna dibalik hadits perintah mencintai Ansor -sahabat Nabi Muhammad Saw. yang menolong dengan jiwa raga mereka pasca kejadian hijrah dari Makkah ke Madinah.
"Pernah mendengar hadits Hubbul Ansor Minal Iman wa Bughdlul Ansor Minan-nifaq?" Tanya Kiai Akhid ke ratusan anggota Ansor dari berbagai pengurus ranting se-Kecamatan Tahunan, Jepara.
Ia kemudian menjelaskan tentang popularitas sahabat Ansor yang dikenal sangat loyal kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Mereka inilah yang mau mengeluarkan harta-bendanya untuk perjuangan Nabi. Sehingga, Nabi sangat mencintai para sahabat Ansor, sebagaimana Nabi juga mencintai para Muhajirin (sahabat yang ikut rombongan hijrah Nabi).
Baca: Menuju Jihad Akbar Setelah Jihad Perang
Yang dicontohkan Kiai Akhid adalah peristiwa seorang A'rabi (orang desa) yang datang kepada Nabi
"Enak saja itu orang, datang lalu meminta kambing kepada Nabi," demikian gumam para Sahabat Ansor, seperti ditirukan Kiai Akhid malam itu.
Lain waktu, teman sahabat Ansor ada yang memberanikan diri menyatakan adanya anak Ansor yang kurang sreg dengan tindakan Nabi memberikan kambing kepada si A'rabi tersebut.
Dilapori seperti itu, Nabi memerintahkan agar para sahabat Ansor dikumpulkan semua tanpa menyertakan sahabat Muhajirin. Kepada mereka yang berkumpul, Nabi menggunakan bahasa diplomasi yang sulit tidak diterima.
Hubbul Ansor Minal Iman
"Menurut kalian, bila disuruh memilih, kalian memilih kambing atau aku?" Tanya Nabi, yang sekaligus dijawab serentak memilih Nabi tentunya."Ya sudah, kalau begitu sudah jelas, mereka yang meminta kambing itu kan butuh kambingnya, tidak butuh aku. Kalian kan yang butuh aku, mencintaiku. Makanya janjiku kepada kalian, besok kalian akan bersamaku (di surga)," jelas Kanjeng Nabi ketika itu.
Gara-gara itu, akhirnya para sahabat Ansor sepakat tidak menyoal lagi kambing yang diberikan Kanjeng Nabi kepada orang A'rabi tersebut.
"Kalau begitu, begini saja kanjeng Nabi, biarkan kambing-kambing dikasikan semua kepada mereka asal kami bisa bersamamu kelak," terang Kiai Akhid menjelaskan akhir cerita tersebut.
Begitulah karakter anak Ansor NU yang juga meniru karakter baik para sahabat Nabi dari kalangan Ansor.
"Anak Ansor baiknya itu kalau mereka kurang sreg misalnya, mereka mau tabayun dan ketika dijelaskan, mereka mau menerima penjelasan dengan baik," lanjut Kiai Akhid.
Baca: Lailatul Ijtima' NU Ngabul, Kiai Ulin Bahas Doa Ma'tsuroh Kitab Al-Muqtathofat
Hingga wafat, Nabi memenuhi janji para sahabat Ansor dengan tetap dimakamkan di Madinah, tempat para sahabat Ansor berjuang bersama Nabi Muhammad Saw.
"Nabi dimakamkan di Madinah adalah bagian dari dalil mahabbah Nabi kepada anak-anak Ansor. Karena mereka berjuang bersama Nabi secara ikhlash, lillahi ta'ala untuk menghidupkan dakwah perjuangan Nabi Muhammad. Inilah salah satu rahasia dari makna hadits Hubbul Ansor Minal Iman," tandas Kiai berbadan gemuk tersebut.
Hadir dalam pertemuan tersebut, Ketua PAC GP Ansor Tahunan, Nurul Khoiruddin, beserta jajaran pengurus PAC Ansor dan Komandan Banser Kecamatan. Hadir pula Kiai Masykuri, sesepuh Ansor Ngabul dan pengurus ranting GP. Ansor Desa Ngabul. (ansorngabul.or.id/ab)