Menuju Jihad Akbar Setelah Jihad Perang
Cari Judul Esai

Advertisement

Menuju Jihad Akbar Setelah Jihad Perang

Ansor Ngabul
Rabu, 15 Mei 2019

jihad akbar adalah jihad melawan hawa nafsu
Pengajian Nuzulul Qur'an bersama Habib Bagir bin Muhammad Al-Aydrus, Mlonggo, di Mushalla darul Hikmah Ngabul, Rabu (15/05/2019) malam. 
Ansorngabul.or.id - Dalam rangka Nuzulul Qur'an, Mushalla Darul Hikmah yang ada di Desa Ngabul Rt. 02 Rw. 03, Tahunan, Jepara, mengadakan pengajian dengan agenda utamanya sebagai pembicara adalah Habib Umar Al-Muthahhar, Rabu (15/05/2019) malam.

Karena berhalangan hadir, Habib Bagir bin Muhammad Al-Aydrus, menantu Habib Sholeh bin Muhsin al-Attas (Sinanggul, Mlonggo, Jepara) menjadi badal (pengganti) Habib Umar Al-Muthahhar Semarang.

Dalam ceramahnya, Habib Bagir berbicara sejarah jihad setelah perang badar, yang ketika itu, disebut Nabi Muhammad Saw. sebagai jihad kecil meskipun pasukan Kanjeng Nabi Saw. yang ikut dalam perang Badar tersebut ada 313 pasukan.

Jihad Akbar


"Apa jihad akbar itu? Jihad melawan hawa nafsu," kata Habib Bagir dalam pengajian yang dihadiri oleh ratusan orang tersebut.

Habib Bagir tidak hanya menginggung pentingnya sejarah Nuzulul Qur'an, tapi juga soal jihad melawan hawa nafsu yang dalam puasa Ramadhan adalah bagian terpenting tirakat merasakan derita lapar orang sakit.

Kata Ketua Ansor Ngabul, Andy Yahya, kegiatan pengajian di Al-Hikmah ini adalah undangan pengajian kedua yang diterima GP. Ansor Ngabul dalam semalam.

"Kami harus berbagi anggota untuk hadir di dua pengajian sekaligus dalam satu malam," terang Andy. Berita pengajian pertama, baca: Yang Berbeda dari Acara Tasyakuran di Lokasi Wisata Udara Yoga Ngabul. (ansorngabul.or.id - ab)