![]() |
Saat lailatul ijtima' NU Ranting Ngabul berlangsung di Mushalla Darul Abror Ngabul, Ahad (23/09/2018) malam. |
Kiai Ulin Nuha Alhafidz, mustasyar NU Ranting Ngabul yang rutin menjadi qori' (pembaca keterangan) kitab menjelaskan kepada ratusan jamaah yang hadir tentang makna doa dalam perspektif Islam, yang ditulis dalam Kitab Al-Muqtathofat Li ahlil Bidayat karya KH Marzuki Mustamar, Jawa Timur, halaman 12.
"Doa adalah menghaturkan permohonan dari bawah ke atas. Kalau dari atas ke bawah itu namanya amar (perintah)," terang Kiai Ulin di mushalla yang diasuh Ust. Fauzan Wari tersebut.
Kiai Ulin juga menjelaskan bahwa doa itu bagian dari ibadah. Makanya orang yang tidak mau berdoa berarti sama saja tidak mau beribadah. Sementara dalam doa itu terkandung makna bahwa manusia sangat membutuhkan Allah SWT.
![]() |
Kitab Al-Muqtathofat karya KH Marzuki Mustamar halaman 12 tentang doa ma'tsuroh. |
Lailatul ijtima' malam itu jadi istimewa karena dilengkapi suguhan dekem ingkung ayam 16 ekor dari warga setempat. Dihadiri pula oleh Ahmadun, Petinggi Ngabul, Yasir, anggota TNI, dan segenap jajaran pengurus lengkap harian NU Ranting Ngabul, Tahunan, Jepara.
Adapun agenda lailatul ijtima' selapan berikutnya digelar di Mushalla Ust. Sholihin, Ngabul Dukuh Krajan, Tahunan, Jepara. InsyaAllah. (ansorngabul.or.id - ab)