 |
| Ustadz Misbahul Ulum (ber-mic) saat menyampaikan ular-ular dalam agenda rutin Wagenan PAC. GP. Ansor Kecamatan Tahunan, di Gedung NU Desa Semat, Tahunan, Jepara, Kamis malam (10/10/2019). Foto: Ansorngabul.or.id. |
Ansorngabul.or.id - Ustadz Misbahul Ulum dalam agenda rutin Wagenan PAC GP. Ansor Tahunan di Gedung NU Ranting Desa Semat, Tahunan, Jepara, Kamis (10/10/2019) malam, menyatakan Ansor-Banser harus bisa menjadi paku.
Menurut alumni Lirboyo tersebut, pesan Ansor harus jadi paku diambil dari pesan gurunya, KH Abdul Aziz Paculgowang, Jombang, saat ngaji.
"Paku itu yang menyambungkan reng dan usuk sebuah bangunan rumah, dan penentu kuatnya payon (atap) agar nyaman dihuni," kata Ustadz Misbah.
Baca: Hubbul Ansor Minal Iman, Membenci Ansor Adalah Munafik
Lebih lanjut Ustadz Misbah mengajak kepada 100an hadirin Wagean agar tidak bergantung atas apapun kecuali hanya pada Allah Swt. Ia mengutip maqalah Syaikh Ibnu Atha'illah dalam Kitab Hikam, yang dibacanya di acara, seperti berikut,
مِنْ عَلاَماَتِ اْلإِعْتِمَادِ عَلىَ الْعَمَلِ نُقْصَانُ الرَّجَاءِ عِنْدَ وُجُوْدِ الزَّلَلِ
Artinya:
"Salah satu tanda bergantung dengan amal perbuatan adalah berkurangnya harapan ketika terjadi zalal (ketidaksesuaian antara harapan dengan kenyatan)".
Maka, untuk selalu meneguhkan harapan hanya kepada Allah Swt., salah satu caranya adalah dengan terus menghadiahkan Al-Fatihah kepada para pendiri NU, KH. Hasyim Ays'ari, KH. Abdul Wahab Chasbullah dan KH. Bisri Syansuri.
"Tiap tahlilan saya kira wajib kirim Fatihah bila Ansor mengadakan acara seperti ini," imbuh ustadz muda lulusan Lirboyo 2008 tersebut.
Hadir dalam acara Wagenan tersebut, Ketua PAC Ansor Tahunan (Sahabat Nurul Khoiruddin), Satkoryon Banser Tahunan (Sahabat Nurul Muttaqin - Nurul Tsani) dan senior-senior Ansor-Banser se-Kecamatan Tahunan serta seluruh ketua Ansor Ranting se-Tahunan. (ansorngabul.or.id - ab).