![]() |
NU Ngabul membahas Gerakan Koin NU Peduli di Pantai Kartini, Sabtu (29/09/2018) malam. |
"Agar koin NU Peduli ini berjalan lancar kembali, ada baiknya sahabat Ansor Ngabul yang gerak di lapangan. Tidak lagi dipegang oleh kiai sepuh sebagaimana dulu," ujar Kiai Abdul Halim dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh mantan Ketua Ansor Ngabul, sahabat Teddy Al-Faruq dan Ketua Ansor Ngabul aktif, Ircham Andy Yahya.
Dulu, kata Kiai Halim, yang mengambil hasil koin ke rumah-rumah yang mau ditempati koin NU Peduli adalah Kiai Sohib, Kang Nasihin, Pak Rahmat Ngalas (Jokosari), Pak Nasuha, Pak Asrori, Pak Khumaidi (Krajan), Kiai Fauzan dan Pak Ngadimin (Jerukgulung) dan beberapa kiai mushalla yang mau menjalankan dengan sukarela. Padahal jumlah kotak kayu Koin NU Peduli di seluruh Ngabul ada 90-an. Cukup lelah dan menyita waktu tentunya.
"Ketika dikumpulkan dalam rutinan Lailatul Ijtima' biasanya dapat lebih dari sejuta. Eman-eman jika tidak dijalankan. Padahal hasil koin nya nanti bisa digunakan untuk program NU Ranting di bidang pendidikan, ekonomi, kesehatan dan sosial keagamaan," terang Kiai Abdul Halim.
![]() |
Bentuk Koin NU Peduli |