Haul Syeikh Abu Bakar Pulau Panjang, Kiai Harsono Singgung Sedekah Telur Angsa
Cari Judul Esai

Advertisement

Haul Syeikh Abu Bakar Pulau Panjang, Kiai Harsono Singgung Sedekah Telur Angsa

Ansor Ngabul
Senin, 17 September 2018

Kiai Harsono (pegang mic) saat berceramah dalam rangka Haul Syeikh Abu Bakar Pulau Panjang, Senin (17/09/2018) siang. Foto: www.ansorngabul.or.id
Ansorngabul.or.id - Kiai Harsono dari Mantingan Jepara, yang didaulat sebagai pembicara dalam pengajian umum Haul Syeikh Abu Bakar bin Yahya (Pulau Panjang), menjelaskan pentingnya bersedekah, baik bagi yang mampu maupun yang kurang mampu.

"Sedekah ya semampunya. Mampunya sedekah es teh, ya es teh. Jariyah itu ibarat telur puyuh dan telur angsa," terangnya kepada ratusan jamaah pengajian di makam Syeikh Abu Bakar, Pulau Panjang, Ujungbatu, Jepara Kota, Kab. Jepara, Senin (17/09/2018) siang.

Istilah telur angsa (Jawa: banya') dan telur puyuh ia ambil sebagai ibarat masing-masing bagian rejeki tiap orang. Orang mampu dianggap "bertelur angsa" (besar). Sementara mereka yang kurang mampu disebutnya sebagai "yang bertelur puyuh" (kecil).

"Jangan meniru (memberikan) sedekah telur puyuh jika rejekinya telur angsa (alias pelit). Sebaliknya, jangan sedekah telur angsa kalau rejekinya baru sebatas telur puyuh (berlebihan). Bisa habis semua yang dimiliki di rumah," terang Kiai Harsono.

Selain berpesan pentingnya sedekah, terutama untuk mendukung acara dakwah semacam haul auliya' tersebut, Kiai Harsono juga mengingatkan pentingnya hidup rukun di negeri tercinta, Indonesia, "apapun bendera kita, tidak usah mencaci maki dan menjelek-jelekkan orang lain," imbuhnya.

Semua perbedaan di negeri Bhinneka Tunggal Ika adalah rahmat. Bagi Kiai Harsono, ciri umat Kanjeng Nabi Muhammad adalah cinta kerukunan. "Orang Islam adalah yang bisa menjaga diri agar lisan dan tangannya tidak mencederai hati orang lain," tegasnya.

Karena itulah ia mengajak kepada jamaah agar mengkaji pula thariqoh, selain pula terus mendalami syariat, "supaya ngerti sifat-sifat hati (tidak mudah diprovokasi orang lain karena dendam dan dengki)," pungkasnya. (ansorngabul.or.id - ab)