KH. Ali Masykur (pegang mic) saat memberikan mauidah hasanah Lailatul Ijtima' PRNU Ngabul, di Masjid Al-Choir, Ngabul, Tahunan, Jepara, Selasa (15/02/2022) malam. Foto: Yasir. |
Ansorngabul.or.id - Dalam kesempatan Rutinan Lailatul Ijtima' NU Ngabul di Masjid Al-Choir, Ngabul, pada Selasa (15/02/2022) malam, Rais Syuriah MWC NU Tahunan memberikan pesan khusus agar hadirin tetap dalam barisan Nahdlatul Ulama'.
"Ora NU-NUan iku kemelinthi," ungkap Kiai Ali, yang juga menyinggung Habib Luthfi bin Yahya yang bersedia menjadi mustasyar PBNU setelah ditemui Rasulullah Saw. "Entah dalam mimpi atau nyata, wallahu a'lam," tambahnya.
Ia sangat menyayangkan bila ada warga NU yang tidak berani terbuka dalam menyiarkan dakwahnya hanya karena kurang mendapatkan sokongan dari masyarakat. Masjidnya besar, megah tapi ketika membuat pengajian NU hanya berani di halaman masjid pakai tratak.
Karena itulah, lanjutnya, Lembaga Takmir Masjid (LTM) NU harus bergerak terjun khidmah meramaikan masjid. Baginya, NU Ranting adalah pusat yang bersentuhan dengan akar rumput warga NU.
"LTM di Ngabul harus bergerak. A'wan (syuriah) bisa digunakan untuk semua lembaga, termasuk untuk menjembatani LTM meramaikan masjid," tambahnya. Baca: Abdul Hamid Terpilih (Plt) Ketua Ansor Ngabul 2022.
Bila nadhir masjid aktif di LTM, Kiai Ali Masykur optimis warga Ngabul bisa terbentengi dari paham-paham yang merugikan kehidupan beragama dan berbangsa.
Dokumen publikasi Lailatul Ijtima' NU Ngabul. |
Soal budaya, NU harusnya bisa menarik kelompok yang suka orkes dangdut dan campursari ke kebudayaan yang bernuansa islami. "Ini tugas Lesbumi NU," jelasnya.
Hadir dalam Lailatul Ijtima' malam itu, antara lain, Kiai Abdul Halim Al-Hafidz, KH. Baits (Al-Buruj), anggota banom dan lembaga di lingkungan NU Ngabul beserta puluhan warga sekitar masjid Al-Choir, Ngabul. (ansorngabul.or.id - ab)