 |
| Kiai Abdul Halim Al-Hafidz (ber-mic) saat memberikan sambutan dalam ngaji rutin iderohan Lailatul Ijtima' PRNU Ngabul, di mushalla Nurul Iman, Jerukgulung, Rt. 02 Rw. 06, Ngabul, Tahunan, Jepara, Ahad (13/10/2019) malam. |
Ansorngabul.or.id - Sekarang ini banyak mushalla atau masjid yang, karena tidak diuri-uri atau digunakan oleh warga, akhirnya diambil oleh orang lain.
Demikian kata Ketua NU Ranting Ngabul, Kiai Nur Halim Al-Hafidz saat memberikan sambutan di agenda Lailatul Ijtima' di Mushalla Nurul Iman, Rt. 02 Rw. 06 Jerukgulung, Ngabul, Tahunan, Jepara Ahad (13/10/2019).
Kepada ratusan jamaah ngaji di mushalla Ust. Moh. Jazin tersebut, Kiai Halim menjelaskan tentang cara nguri-nguri mushalla. "Wayahe (waktunya) jamaah ya jamaah, wayahe tahlilan ya tahlilan," katanya.
Begitulah cara termudah merawat eksistensi mushalla. Bila tidak dirawat, bukan tidak mungkin ada golongan lain yang tidak sepaham dengan NU dan kultur sekitar masuk tanpa disadari.
"Awalnya mereka ikut menyapu masjid atau mushalla. Lama-lama ikut mengimami jama'ah, menjadi pengurus lalu memberikan pesan-pesan yang memecah belah masyarakat sekitar," terangnya.
Karena itulah, Kiai Halim mengajak agar mendorong anak-anak yang ada di lingkungan agar rajin berjama'ah, sebagaimana rajinnya orangtua mengantarkan anaknya ikut les privat sampai harus diantar pakai motor dan ditunggu sampai selesai. (ansorngabul.or.id - ab)