![]() |
Jagongan usai Majelis Morongpuluhan perdana di Ngabul Rt. 03/03, Jumat (19/10/2018) |
Diberi nama Moronglupuluh karena pertemuan diadakan tiap tanggal 5 dan 20 dalam putaran kalender miladiyah. Selain itu, kata Andy, Majelis Morongpuluhan bisa dijadikan sarana untuk mengenal lebih dekat tiap-tiap anggota Ansor-Banser dari berbagai dukuh yang ada di Desa Ngabul.
"Majelis Morongpuluhan juga bagian dari media koordinasi pengurus jika ada agenda atau kegiatan terdekat yang harus disusun dan direncanakan dengan baik," tandas Andy kepada Ansorngabul.or.id saat menghadiri Majelis Morongpuluhan perdana yang digelar di rumah Sabahat Ali Masykur, Jumat (19/10/2018) malam.
Tuan rumah yang digilir secara suka rela juga bisa menjadikan forum itu untuk, misalnya, tahlilan bersama, maulidan, atau hal-hal lain yang dibutuhkan. "Tadi kita sepakat bersama sahabat-sahabat Ansor lainnya agar tiap pertemuan bisa membantu tuan rumah untuk membeli kopi, teh atau gorengan yang disajikan," terang Andy.
Saat pertemuan pertama Majelis Morongpuluhan tersebut hadir sekitar 30-an anggota Ansor-Banser Ngabul. Tuan rumah pun akhirnya meminta kepada kader Ansor yang hadir untuk kirim doa kepada ahli kubur. Kebetulan, kata tuan rumah Ali Masykur, ia mendapatkan giliran erte-nan. Sehingga ia merasa bersyukur bisa ikut memberikan khidmah apa adanya kepada yang hadir.
Petemuan Majelis Morongpuluhan selanjutnya di rumah Sahabat Tarmuji, Dukuh Jokosari, Ngabul, Tahunan, Jepara. Beritanya di sini: Majelis Morongpuluhan Fokuskan Kajian Keaswajaan. (ansorngabul.or.id - ab)