Menulis Berita Ibarat Buang Hajat
Cari Judul Esai

Advertisement

Menulis Berita Ibarat Buang Hajat

Ansor Ngabul
Selasa, 24 Maret 2020

dalam menulis berita alat yang dapat digunakan disebut
Pelatihan Jurnalistik terbatas oleh GP. Ansor Ngabul, di lingkungan Rt. 03, Rw. 03, Desa Ngabul, Tahunan, Jepara (24/03/2020). Foto: ansorngabul.or.id/zam.

Ansorngabul.or.id - Selasa, 24 Maret 2020, GP. Ansor Ranting Ngabul melaksanakan kegiatan pelatihan jurnalistik terbatas karena diikuti oleh delapan orang anggotanya. Pelatihan dilaksanakan dari pagi sampai sore hari itu, dimulai pukul 09.00-17.00 WIB, di kediaman Abdullah Badri, Ngabul Rt. 03/03, Tahunan Jepara, yang sekaligus sebagai pemateri.

Tiada lain, pelatihan ini dimaksudkan untuk mengoptimalkan website Ansor Ngabul (ansorngabul.or.id) beserta sosial media yang dikelola timnya, baik Facebook, Instagram, Youtube maupun Twitter.

"Biar selalu terisi kontennya dan aktif," kata Andy Yahya, ketua Ansor Ngabul, yang juga mengikuti pelatihan jurnalistik tersebut. Baca: Persaksian Baik ke Mayit (Isyhad) Adalah Pertolongan.

Pelatihan ini terbagi dua sesi, yakni materi penulisan berita dan praktek menulis berita. Diantara materinya adalah penjabaran konsep 5 W + 1 H, cara menulis berita yang baik, cara menentukan judul, konsep wawancara kepada narasumber, menulis Straight News, Depth News, opini, artikel dan perbedaannya.

Diharapkan, dalam pelatihan ini anggota Ansor Ngabul mampu mengaplikasikan kemampuan menulis, utamanya menulis berita. Sehingga, setiap kegiatan GP. Ansor Ngabul dapat dipublikasikan di media online secara sistematis sesuai dengan kaidah jurnalistik.

Menurut Adullah Badri, menulis berita tidak seperti akad nikah yang dapat diwakilkan. "Menulis berita itu ibarat orang yang ingin buang hajat, yang tidak dapat diwakilkan," imbuhnya. (ansorngabul.or.id - zam)