Rijalul Ansor Jepara, Gus Muzni: Banyak yang Rebutan Disebut Aswaja
Cari Judul Esai

Advertisement

Rijalul Ansor Jepara, Gus Muzni: Banyak yang Rebutan Disebut Aswaja

Ansor Ngabul
Selasa, 28 Agustus 2018

Gus Muzni Husnan saat ceramah pada acara Rijalul Ansor Jepara di Batealit, Jepara, Ahad (26/08/2018) malam
Ansorngabul.or.id - Dalam Majlis Dzikir dan Sholawat Rijalul Ansor PC GP Ansor Jepara yang digelar di halaman Masjid Baitussalam Dukuh Bantenan, Desa Bawu, Kecamatan Batealit, Jepara, Gus Muzni Husnan, yang didaulat sebagai pembicara, memperingatkan tentang dawuh KH Hasyim Asy'ari.

Menurut kiai muda asal Mranggen Demak tersebut, NU tidak boleh dibuat bangga-bangaan. "Jadi pengurus NU tapi tidak menurusi NU, itu tidak termasuk dawuh Mbah Hasyim," tandasnya, Ahad (26/08/2018) malam.

Sekarang ini banyak ormas dan kelompok rebutan disebut ahlussunnah wal jamaah agar dinilai warga NU sebagai murid Mbah Hasyim. Padahal, cara-cara mereka tidak sama dengan amaliyah Kiai Hasyim.

Untuk menjadi murid Mbah Hasyim (ngurusi NU), harus mengetahui apa itu Nahdlatul Ulama (al-ilmu bi nahdlatil ulama).

Untuk menjadi bagian dari aswaja an-Nahdliyyah, siapapun harus apa itu NU. "Secara ubudiyah (amal ibadah) sudah ditata ulama empat. NU pakem ikut imam madzhab empat soal ibadah," jelasnya kepada ratusan hadirin pengajian.

Sayangnya, lanjut Gus Muzni, sekarang ini banyak orang yang mengaku ahlussunnah wal jamaah sementara praktik ibadahnya saja tidak hati-hati, sebagaimana Kiai Hasyim mengamalkan.

Contoh, ada yang ngaku aswaja tapi cara wudlu nya saja berbeda. "Cara wudlu orang cingkrang jidat hitam, itu sudah berbeda. Imam Syafi'i menyebut, air yang sah dibuat wudlu harus tohir muthahhir (suci dan menyucikan). Tapi sebelah (minhum), air sedikit di kaleng Aqua dibuat wudlu sudah lebih. Tak ada istilah air musta'mal (bekas dipakai wudlu) menurut mereka. Ini belum soal sholat," terang Gus Musni.


Karena itulah, Gus Muzni meminta kepada jamaah agar hati-hati dengan yang mengaku aswaja tapi prakik agamanya tidak jelas mengikuti madzhab empat, "orang yang hati pasti lebih banyak selamatnya, terutama soal ibadah," pesannya.

Hadir dalam kegiatan itu, Ketua PCNU Jepara, KH Hayatun Abdullah, petinggi desa, Ketua PC GP Ansor Jepara, H. Syamsul Anwar, Sekjend PC GP Ansor, Kusdiyanto, Kasatkorcap Banser Jepara, M Abdul Jalal, dan Ketua Rijalul Ansor PC GP Ansor Jepara, H. Sabiq Wafiyuddin, yang memimpin maulid. (ansorngabul.or.id-ab)